Rabu, 18 Maret 2015

Tata Surya (LENGKAP)

Ciri-ciri Anggota-Anggota Planet di Tata Surya
CIRI-CIRI PLANET DALAM TATA SURYA
Planet di tata surya terdiri dari delapan planet, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet-planet tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar.
Berikut ciri-ciri anggota planet di dalam sistem tata surya kita
1.   Empat planet yang terletak didekat matahari, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars disebut planet dalam. Ciri-ciri planet dalam, yaitu:
           Padat
          Lapisan luar berbentuk batuan tidak mempunyai satelit atau tidak lebih dari dua,
            Tidak dikelilingi cincin
           Atmosfir tipis atau tidak ada
a.          Merkurius
Ciri-ciri Merkurius adalah:
·            Pada siang hari sangat panas, sedangkan malam sangat dingin
·            Langit berwarna hitam
·            Permukaan penuh kawah. Mengapa permukaan Merkurius penuh kawah? Itu terjadi karena planet ini tidak memiliki atmosfir, sehingga banyak meteorid dapat menembus masuk ke planet ini
·            Diameter sekitar 4880 km
·            Pesawat Mariner 10 tahun 1945-1975 telah memetakan 40-45% permukaan planet ini
·            Tidak memiliki satelit
·            Periode Revolusi 88 hari
·            Periode rotasi 59 hari
·           Orbitnya berada di dalam orbit Bumi. Pada sore atau pagi hari, cahaya Matahari belum terlalu terang sehingga Merkurius dapat terlihat

b.         Venus
Ciri-ciri Venus adalah:
·            Planet paling panas karena planet ini ditutupi awan teba karbon dioksida. Apabila ada radiasi dari matahari, maka radiasi tersebut sulit untuk dapat keluar. Peristiwa ini seperti efek rumah kaca.
·            Matahari terbit di Barat, karena arah rotasi dari timur ke barat. Peristiwa ini kebalikan dari Bumi.
·            Tidak memiliki satelit
·            Diameter sekitar 12.104 km
·            Periode revolusi 225 hari
·            Periode rotasi 243 hari
·            Venus memiliki fase seperti bulan apabila dilihat dari bumi

c.          Bumi
Ciri-ciri Bumi adalah:
·            Planet ini memiliki kehidupan karena memiliki suhu yang cocok untuk kehidupan, air, dan oksigen.
·            Memiliki satu satelit alami. Yaitu bulan, dan banyak satelit buatan, seperti satelit Palapa.
·            Dilindungi oleh atmosfer 
·    Langit di bumi berwarna biru karena partikel udara di atmosfir memantulkan cahaya berwarna biru
·            Diameter sekitar 12.700 km
·            Periode Revolusi 365 hari
·            Periode Rotasi 23,9 jam

d.         Mars
Ciri-ciri Mars adalah:
·            Planet ini dijuluki planet merah karena permukaan planet ini mengandung batuan besi
·            Atmosfer planet tersusun dari karbondioksida yang sangat tipis
·            Planet yang memiliki Gunung tertinggi di Tata Surya, yaitu sekitar 26000 meter (lebih dari 4 kali tinggi gunung Everest )
·            Planet ini diduga memiliki air di bawah permukaan sehingga diduga ada mikroorganisme
·            Planet ini memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos
·            Misi NASA yang pertama kali mempelajari tentang planet ini adalah Mariner 4 di tahun 1964, sedangkan yang terbaru adalah Oddysey tahun 2006
·            Diameter sekitar 6780 km
·            Periode revolusi 1,9 tahun
·            Periode rotasi 24,6 hari



2.          Planet luar terdiri dari empat planet, yaitu: Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet luar memiliki ciri-ciri secara umum, yaitu:
                  Dikenal dengan planet gas atau planet jovian
                 Sebagian besar mengandung gas hidrogen dan helium
                 Memiliki banyak satelit
                 Memiliki atmosfir yang tebal

Anggota planet luar


a.          Yupiter
Ciri-ciri Yupiter adalah:
·            Merupakan planet terbesar di tata surya
·            Memantulkan 70% cahaya matahari yang mengenai permukaannya
·            Gas terdiri dari 10% Helium dan 90%  Hidrogen
·            Atmosfir sangat tebal
·            Terdapat Bintik Merah Raksaksa seukuran Bumi, yang disebabkan oleh badai raksaksa
·            Pada tahun 1995, pesawat Galilei mengorbit Yupiter
·            NASA merencanakan mengirim Misi Juno tahun 2010
·            Memiliki satelit lebih dari 64 buah
·            Diameter sekitar 139.880 km
·            Periode revolusi 11,9 tahun
·            Periode rotasi 9,8 jam

b.         Saturnus
Ciri-ciri planet Saturnus adalah:
·            Memiliki cincin yang terdiri dari batu  dan bongkahan es
·            Permukaan Saturnus terdiri dari kristal es
·            Dapat mengapung jika ditempatkan ke dalam air
·            Memiliki lebih dari 49 satelit
·            Misi Cassini Huygens tahun 1997-2004 meneliti cincin dan planet Saturnus
·            Diameter sekitar 116.464 km
·            Periode revolusi sekitar 29,5 tahun
·            Periode rotasi 10,7 jam

c.          Uranus
Ciri-ciri Uranus:
·            Berwarna hijau, kebiruan karena atmosfernya mengandung metana yang sangat tebal
·            Permukaannya terdiri dari es, air, metana, dan amoniak
·            Memiliki cincin tipis yang gelap
·            Memiliki sedikitnya 27 satelit, yang terbesar bernama Oberon
·            Sumbu rotasi berimpit dengan bidang orbit; kutub utara dan kutub selatan bergantian tempat menghadap Matahari
·            Diameter sekitar 50.274 km
·            Periode revolusi 84 tahun
·            Periode rotasi 15,8 jam

d.         Neptunus
Ciri-ciri Neptunus adalah:
·            Berwarna hijau kebiruan seperti Uranus
·            Atmosfernya terdiri dari es, air, metana, amoniak, gas hidrogen dan helium
·            Memiliki cincin yang gelap
·            Paling sedikit memiliki 13 satelit, yang terbesar bernama Triton
·            Orbitnya beririsan dengan Pluto
·            Suhunya -210° C
·            Diameter sekitar 49.250 km
·            Peride revolusi 164,8 tahun
·            Periode rotasi 6,39  hari
Kecerdasan yang diberikan oleh TUHAN kepada manusia memang sangat mengesankan, sehingga beberapa manusia cerdas yang turut andil dalam perkembangan ilmu pengetahuan dapat merumuskan sebuah pola di masa lalu dengan fakta-fakta yang ada pada masa sekarang.
salah satunya adalah munculnya teori – teori pembentukan tata surya yang dilahirkan oleh beberapa ilmuwan yang kemudian berkembang menjadi sebuah pemahaman dasar pada sejarah tata surya di masa silam. apa saja teori teori pembentukan jagad raya tersebut? silahkan simak di bawah ini :
1. Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan Chandarasekhar]
http://ghozaliq.files.wordpress.com/2013/10/33e12-teoriawandebu.png?w=157&h=200
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Alam semesta saat ini juga terdapat gumpalan awan dan debu yang bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.
http://i710.photobucket.com/albums/ww110/Kyubix/6_9e1c3aab8f24d964cf24588309b13847.jpg
Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram. Partikel-pertikel di bagian tengah cakaram kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar (matahari). Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan kecil ini berpilin juga dan mengalami pembekuan dan menjadi planet serta satelit.
2. Teori Pasang Surut [Jeans-Jeffrey,1917]
http://sonysikumbang.files.wordpress.com/2010/10/terbentuknyabumi.jpg?w=149&h=186
Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat menyebabkan pengerjaan pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas. Dalam lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi benda-benda tersendiri yang merupakan planet-planet. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys.
3. Teori Planetisimal [Moulton dan Chamberlain]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB1_hYDJuHjDVt21A1jrBSrifl6OTo1gEA3ZF38UlaOJdau5hUtpvhOzFSz6txW1qSlU9h-dCTj4ZWERFyyZiB0rBh3tvBIf9mIhcbYa0ElPEf1n2DnxyUNRB2SsszfZXixe-3g7CK1u8/s1600/aaaa.jpg

Pada mulanya telah terdapat “matahari asal”. Pada suatu ketika matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Oleh tenaga penarikan pada matahari asal tadi, maka terjadilah peledakan-peledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat dan disebut planetesimal. Benda padat yang disebut planetesimal ini dalam perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet yang salah satunya adalah bumi kita. Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.
http://ghozaliq.files.wordpress.com/2013/10/003ab-images.jpg?w=302&h=167
4. Teori Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755]http://ghozaliq.files.wordpress.com/2013/10/76b31-nebula.jpg?w=297&h=320
Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.  Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sebagai matahari sekarang ini.

5. Teori Bintang Kembar [Hoyle, 1956]
http://ghozaliq.files.wordpress.com/2013/10/2e5e0-l.jpg?w=327&h=169
Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama teori bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar. Adapun raian dari teori tersebut adalah sebagai berikut :
Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan kembarannya. Entah karma sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari matahari tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika kemudian kembaran dari maahari tersebut benar – bena meledak menjadi serpihan – serpihan kecil dan debu – debu. Serpihan dan debu tersebut kemudian terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak tersedot masuk. Kemudian debu – debu yang terbentuk nberkumpul dan mempilin sehingga membentuk planet dan serpihan – serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang memisahkan  planet dalam dan luar.
6. Teori Ledakan Dahsyat [The Big Bang]http://ghozaliq.files.wordpress.com/2013/10/3ae16-the-big-bang-experiment_55231915.jpg?w=400&h=400
Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang besar pula. Karena ada reaksi inti, maka massa tersebut meledak dengan hebatnya (big bang). Bagian yang berserakan dengan cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, bagian-bagian yang berserakan tersebut membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih rendah. Kelompok-kelompok tersbut yang menjadi galaksi sekarang ini.


 Bulan dan bumi memiliki gravitasinya masing-masing. Kedua gaya gravitasi ini ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Antara pusat bumi dan pusat bulan terjadi gaya saling tarik menarik akibat gravitasi tersebut. Gaya ini mengakibatkan bumi sedikit tertarik ke arah bulan. Inilah yang mendasari terjadinya pasang surut air laut.
Kondisi saat air laut naik disebut pasang naik. Kondisi ini terjadi dua kali, yaitu pada saat bulan purnama dan bulan baru. Di belahan bumi yang mengalami bulan purnama, jarak antara air laut dan pusat bulan lebih dekat daripada jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik air laut lebih kuat daripada bumi. Ini mengakibatkan air laut sedikit menggembung terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik. Sebaliknya, di belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dan pusat bulan lebih jauh daripada jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik bumi lebih kuat daripada air laut di bagian tersebut. Ini mengakibatkan air laut juga sedikit menggembung terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik.
Sedangkan kondisi saat air laut turun disebut pasang surut. Kapan kondisi ini terjadi? Tentu saja saat bukan bulan purnama maupun bulan baru. Penggembungan air di bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru tentu saja mengambil jatah air dari belahan bumi lainnya. Karena itulah di belahan bumi lainnya terjadi pasang surut. Pasang surut terbanyak terjadi saat bulan separuh, karena pada saat bulan separuh, bagian bumi tersebut berada tepat di tengah bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru

https://nurainiajeeng.files.wordpress.com/2011/03/lapis_bumi1.jpg?w=480
Gambar ini menunjukkan tujuh lapisan bumi, memberitahukan bahwa kerak bumi adalah lapisan sangat tipis yang disusul dengan mantel dengan berbeda-beda ketebalannya, lalu disusul lapisan-lapsan yang terdiri zat cair, dan diakhiri dengan yang lapisan ketujuh, yaitu nukleus padat. Para ilmuwan juga menemukan bahwa atom terdiri dari tujuh lapisan atau tingkatan, dan hal ini membuktikan keseragaman ciptaan, di mana bumi mempunyai tujuh lapisan dan atom-atom mempunyai tujuh lapisan juga. Tujuh lapisan bumi itu sangat berbeda-beda dari segi struktur, kepadatan, suhu dan bahannya.
Lapisan luar bumi secara keseluruhan sering disebut atmosfer. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Troposfer
 
Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
25% diserap awan
45% diserap permukaan bumi
5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar