Minggu, 25 Januari 2015

contoh karya ilmiah kemampuan memahami bacaan siswa kelas ix.3

KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN SISWA KELAS IX.3
SMP NEGERI BERNAS BINSUS








M. TEGUH HARDIANSYAH
IX.3







SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BERNAS BINSUS
KABUPATEN PELALAWAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KATA PENGGANTAR

          Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Kemampuan Memahami Bacaan Siswa Kelas IX.3”. Karya ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami bacaan siswa kelas IX.3 agar menjadi lebih baik.
          Karya ilmiah ini mengkaji tentang bagaimana kemampuan siswa dalam memahami suatu bacaan yang diukur dari kesesuaian pemahaman dengan isi bacaan. Dalam keterampilan bahasa, khususnya membaca keterampilan memahami suatu bacaan sangat diperlukan. Berdasarkan hasil penilitian awal disimpulkan bahwa kemampuan siswa IX.3 dalam memahami suatu bacaan masih rendah. Untuk itu penulis merasa perlu untuk mengkaji permasalahan tersebut.
          Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.        Ustadzah Ikmalita S.pd selaku guru pembimbing
2.        Orang tua yang memberi motivasi.
3.        Teman – teman yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini
          Penulis menyadari karya ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun penulisannya. Oleh karena itu dibuuhkan kritik dan saran demi perbaikan karya ilmiah ini selanjutnya. Terimakasih                                                                                                                                         
Pangkaln Kerinci, Desember 2014                                                                                                            Penulis                                                                                                                                                                                                                       

M.Teguh Hardiansyah



DAFTAR ISI
Hal
 KATA PENGANTAR........................................................................................... i
 DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
 BAB  I  PENDAHULUAN
A.  Latar belakang........................................................................................ 1
B.  Perumusan masalah................................................................................. 1
C.  Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
D.  Manfaat Penulisan.................................................................................. 2

BAB II KERANGKA TEORI
A.  Pengertian Membaca.............................................................................. 3
B.  Tujuan Membaca.................................................................................... 3
C.  Keterampilan Membaca.......................................................................... 4
D.  Jenis - Jenis Membaca............................................................................. 4
E.   Kemampuan Membaca........................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
A.  Analisis Data........................................................................................ 9
B.  Pengujian Hipotesis............................................................................ 10
BAB IV PENUTUP
A.  Kesimpulan ........................................................................................ 11
B.  Saran.................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
            Salah satu bidang garapan pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah SMP NEGERI BERNAS BINSUS yang memegang peranan penting ialah pengajaran membaca, tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, siswa akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama tidak saja pengajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain. Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan emosional.
            Mengingat pentingnya peran membaca tersebut bagi perkembangan siswa. Dalam membacapun pasti ada kendala yang dihadapi, misalnya membaca dengan suara keras dan masalah yang besar lagi adalah bisa membaca tapi tidak dapat memahami isi bacaan dari suatu bacaan. Hal itu sering terjadi di SMP padahal hal tersebut dapat mengganggu proses belajar mengajar, karena membaca dan mengetahui isi bacaan adalah kunci utama dalam proses berlangsungnya proses belajar mengajar.
            Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merasa perlu mengkaji dan membahas mengenai bagaimana kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi dari suatu bacaan tersebut.
B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakan kemampuan membaca dan memahami bacaan siswa kelas IX.3 SMP NEGERI BERNAS BINSUS?

C.      Tujuan Penulisan
1.         Untuk mengetahui kemampuan membaca dan memahami bacaan siswa kelas IX.3 SMP NEGERI BERNAS BINSUS.



D.      Manfaat Penulisan
            Manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberi informasi kepada pembaca tentang bagaimana cara menghitung kemampuan dalam membaca. Selain itu siswa yang di uji kemampuan membacanya juga mengetahui kemampuan dirinya sendiri dan bisa mendapat kan kepuasaan untuk para peneliti dan orang yang di uji.



























BAB II
KERANGKA TEORI

A.           Pengertian Membaca
            Farris (1993:304) mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemehaman diperoleh apabila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.
            Syafi’i (1999:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual, sedangkan proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.
            Dalam KBBI (2000:62) membaca didefinisikan sebagai melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang dibaca secara lisan atau dalam hati.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dirangkum bahwa membaca merupakan proses pemahaman atau penikmatan terhadap teks bacaan dengan memanfaatkan kemampuan melihat (mata) yang dimiliki oleh pembaca, sesuai dengan tujuannya yang dilakukan secara nyaring atau dalam hati.

B.            Tujuan Membaca
            Perlu disepakati bahwa membaca harus mempunyai tujuan. Apabila membaca tidak   bertujuan, maka proses dan kegiatan membaca yang dilakukan tidak memiliki arti sama sekali. Tujuan membaca dapat ditetapkan secara eksplisit ataupun implisit. Berdasarkan pengalaman yang dialami, ada beberapa tujuan membaca yang dapat dikemukakan, di antaranya untuk:
1.        Memahami aspek kebahasaan (kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana) dalam teks
2.        Memahami pesan yang ada dalam teks
3.        Mencari informasi penting dari teks
4.        Mendapatkan petunjuk melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas

C.           Keterampilan Membaca
            Membaca sebagai suatu proses mencakup semua kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada pencapaian tujuan melalui tahap-tahap tertentu. Hal tersebut berarti bahwa keterampilan membaca mengandung unsur: (1) suatu proses kegiatan yang aktif-kreatif, (2) objek dan atau sasaran kegiatan membaca yaitu lambang tertulis sebagai penuangan gagasan atau IDE  orang lain, dan (3) adanya pemahaman yang bersifat menyeluruh. Dalam pengertian tersebut, membaca dipandang sebagai suatu kegiatan yang aktif karena pembaca tidak hanya menerima yang dibacanya saja, Melainkan berproses untuk memahami, merespon, mengevaluasi, dan menghubungkan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada pada dirinya. Jadi dapat dikatakan bahwa keterampilan membaca adalah keterampilan yang dimiliki seseorang untuk memahami isi wacana tulis.

D.           Jenis-Jenis Membaca
1.      Pengertian Membaca Nyaring
            Membaca nyaring adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan keluarnya bunyi bacaan secara lengkap, dengan menggunakan intonasi baca yang baik, agar isi bacaan tersebut dapat didengar, dimengerti, dan dipahami. baik oleh si pembaca maupun oleh si pendengar (penyimak).
            Jadi jelaslah bahwa membaca nyaring merupakan kegiatan pembaca bersama-sama dengan orang lain dalam menangkap makna sebuah bacaan (tulisan). Pembaca nyaring yang baik haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a)             Terampil menafsirkan lambang-lambang yang tertulis, sehingga cepat menghidupkan makna dari tulisan yang dibacakannnya .
b)             Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengerti dan memahami makna serta perasaan yang terkandung dalam tulisan yang dibacanya;
c)             Memiliki kecepatan pandang yang tinggi serta arah pandangan yang luas, karena dia harus melihat pada bahan bacaan dan memelihara kontak mata dengan orang lain yang bertindak sebagai si pendengar (penyimak) .
d)            Mampu mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat, supaya jelas maknanya bagi si pendengar (penyimak).

2.      Pengertian Membaca dalam Hati
            Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan tidak terdengarnya bunyi atau ujaran dari si pembaca. Membaca dalam hati merupakan suatu keterampilan membaca yang sebenarnya, yang meliputi keterampilan komunikasi tulisan, keterampilan mengubah wujud tulisan menjadi wujud makna, keterampilan menangkap pokok-pokok pikiran dari bahan bacaan dan keterampilan mengerti serta memahami segala yang tersirat dalam bahan bacaan. Dengan kata lain, membaca dalam hati lebih ditujukan untuk menggali, mengerti, dan memahami makna atau arti, baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.
            Ditinjau dari segi tujuan akhir dalam aktivitas membaca, membaca dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu: membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca IDE .
a)             Membaca Pemahaman
            Membaca pemahaman adalah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu selesai dibaca.
Tujuan akhir dari membaca pemahaman ini adalah terciptanya suatu pengertian dan pemahaman pada diri pembicara tentang segala sesuatu (informasi), baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.

b)             Membaca Kritis
            Membaca kritis adalah suatu kegiatan membaca yang tidak terbatas hanya untuk mengerti dan memahami apa yang dikemukakan oleh penulis, melainkan sampai kepada pertanyaan mengapa hal itu dikemukakan, bagaimana hal itu bisa terjadi, serta akibat apa yang dapat ditimbulkannya. Jadi, membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, dan analitis.

c)             Membaca IDE
            Membaca ide merupakan jenis kegiatan mera-aca yang bertujuan mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Pembaca ide akan dapat mencari, menemukan, erta mendapatkan keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bahan bacaan, jika ia mampu dan benar-benar terampil menangkap ide-ide yang terkandung di dalam bahan bacaan tersebut.

E.            Kemampuan Membaca
            Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari kemampuannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca seseorang, antara lain :
1.        Kebiasaan lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir untuk melafalkan, menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari atau benda untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya.
2.        Tidak agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan.
3.        Persepsinya kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa yang dibacanya.
            Ada beberapa faktor yang menyebabkan kecepatan baca seseorang terhambat, antara lain :
1.        Vokalisasi, yaitu membaca sambil bersuara atau mengucapkan kata demi kata yang dibacanya.
2.        Gerakan bibir pada waktu membaca baik bersuara mauapun tak bersuara.
3.        Gerakan kepala mengikuti kata-kata yang dibacanya.
4.        Menunjuk (dengan jari atau alat lain) kata-kata yang dibaca pada waktu membaca.
5.        Regresi, yaitu gerakan mata melihat kembali beberapa kata yang telah dibacanya.
6.        Subvokalisasi, yaitu melafalkan apa yang dibacanya dalam hati atau pikiran.

           

            Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci sebagai berikut :
a)        Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm)
            Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
·         mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
·         mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
·         mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari   
     bacaan
b)        Membaca dengan kecepatan tingngi (500 – 800 kpm)
            Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
·         membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
·         membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
c)        Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)
            Biasanya digunakan untuk
·         membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi    lain yang bersifat informatif.
·         Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita.
d)       Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
            Biasanya digunakan untuk
·         membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
·         Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau membuat evaluasi IDE  penulis.
e)        Membaca lambat (100 – 125 kpm)
            Biasanya digunakan untuk :
·         Mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
·         Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
·         Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
·         Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional (petunjuk).
            Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca ntuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Usaha efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan
a)        Mengorganisasikan bahan yang dibacanya dalam kaitan yang mudah dipahami.
b)        Mengaitkan fakta yang satu dengana fakta yang lain atau menghubungkannya dengan fakta dan konteks.

            Tingkat pemahaman dalam membaca berkaitan pula dengan sistem membaca yang dipakainya. Umumnya orang cendenrung langsung membaca teks tanpa mempersiapkan prakondisi sehingga pembacaaan terssebut menjadi efektif.
Ada beberapa sistem membaca, antara lain
1. SQ3R   : survey-question-read-recite-review
2. SQ4R   : survey-question-read-recite-rite-review
3. POINT  : purpose-overview-interpret-note-test
4. OK4R   : overview-key ideas-read-summarize-test



















BAB III
PEMBAHASAN

A.           Analisis Data
            Sebagaimana disebutkan dalam tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan efektif membaca kelas IX.3 SMP NEGERI BERNAS BINSUS. Maka untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan teks dengan kriteria penilaian adalah :
a)      Waktu yang dibutuhkan dalam membaca
b)      Pemahaman isi bacaan
c)      KEM (KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA SISWA)
           
            Berdasarkan tes yang dilakukan. Diperoleh data sebagaimana dalam tabel-tabel berikut :
ASPEK PENILAIAN
NO
NAMA SISWA
Jumlah kata (KB)
JUMLAH WAKTU YANG DI BUTUHKAN
PEMAHAMAN ISI
KEMAMPUAN MEMBACA
1.
M. Dzuhadaffa.i
478
136 detik
50
217 kpm
2.
M. Febri Pranata
478
113 detik
60
153 kpm
3.
Yuliani Latifah
478
138 detik
90
187 kpm
4.
M. Ismi Ihsan
478
104 detik
70
193 kpm
5.
Intan Ervan F
478
151 detik
50
95 kpm
6.
M. Afdil
478
151 detik
50
95 kpm
7.
Annisa Luthfiah
478
105 detik
80
220 kpm
8.
Corry Justica F
478
106 detik
60
163 kpm
9.
Ariza Ulfa
478
106 detik
80
217 kpm
10.
Nur Islami
478
103 detik
80
224 kpm
Jumlah
1764
Rata-Rata
176,4
           

            Dari tabel di atas dapat diketahui nilai kemampuan membaca dengan menggunakan rumus
Rounded Rectangle: KM =  KB : (SM:60) x (PI:100) KPM
 



Keterangan:
       
KM      : kemampuan membaca
KB      : jumlah kata dalam wacana
SM      :  jumlah second / detik dalam membaca
PI        :  pemahaman isi
KPM   : kata per menit

B.            Pengujian Hipotesis
            Dari analisa data yang diperoleh siswa dari hasil tes membaca efektif adalah 175kpm. Apabila disesuaikan dengan kategori yang ditetapkan yaitu :
1.        Nilai 261-275 (Sangat Tinggi)
2.        Nilai 250-260 (tinggi)
3.        Nilai 200-175 (Sedang)
4.        Nilai 150-100 (Rendah)
            Dengan demikian nilai yang diperoleh 176,4 kpm berada antara 200-175 kpm maka dapat disebutkan bahwa tingkat kemampuan membaca efektif kelas IX.3 SMP NEGERI BERNAS BINSUS tahun pembelajaran 2014/2015 adalah sedang.









BAB IV
PENUTUP

A.                Kesimpulan
            Berdasarkan hasil studi melalui perolehan data observasi lapangan pada tanggal 22 Januari 2015 mengenai Kemampuan Efektif Membaca (KEM) kelas IX SMP NEGERI BERNAS BINSUS, kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan efektif membaca siswa/siswi kelas kelas IX SMP NEGERI BERNAS BINSUS dinyatakan sedang, dengan rata rata kemampuan membaca efektifnya 176,4 Kata Per Menit (KPM).
Hal ini disebabkan kurangnya keseriusan siswa menanggapi penelitian ini dan masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa saat proses membaca efektif  berlangsung, seperti :
(a) Vokalisasi atau berguman ketika membaca,
(b) Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara ,
(c) Kepala bergerak mengikuti tulisan yang dibaca,
(d) Jari tangan selalu menunjuk tulisan yang sedang kita baca,
(e) Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
(f)  Tidak berkosentrasi .

B.                 Saran
1.    Sebaiknya para pelajar kelas X harus rajin-rajin membaca , agar dapat menambah pengetahuan .
2.    Sebaiknya para pelajar kelas X meningkatkan kecepatan membaca secara mandiri agar tercapai membaca efektif 250 kata per menit .
3.    Sebaiknya dengan membaca cepat para pelajar dapat menentukan ide-ide pokok dan dapat menyimpulkan isi bacaan .





DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Lengkap EYD dan Pengetahuan Umum.      Surabaya : Apollo.
Harjasujana, Akhmad Slamet dan Yeti Mulyati. 1997. Membaca 2. Jakarta: Depdiknas.
http://almuqontirin.blogspot.com/2013/04/makalah-peningkatan-kemampuan-membaca.html
http://oziejakbah.blogspot.com/2013/09/karya-ilmiah-peningkatan-kemampuan.html
http://rentaicha07.blogspot.com/2012/08/contoh-karya-tulis_13.html
http://www.slideshare.net/cynthiacrline/karya-ilmiah-bahasa-indonesia-membaca-cepat
Manulang. 2004. Pedoman Teknis Menulis Skripsi. Andi : Yogyakarta
Soedarso. 2004. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suryanto, Alex dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar dan Sastra Indonesia. Tangerang: PT Gelora Aksara Pratama









Tidak ada komentar:

Posting Komentar