KEMAMPUAN
MEMAHAMI BACAAN SISWA KELAS IX.3
SMP NEGERI
BERNAS BINSUS
M.
TEGUH HARDIANSYAH
IX.3
SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI BERNAS BINSUS
KABUPATEN
PELALAWAN
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya penulis mampu
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Kemampuan
Memahami Bacaan Siswa Kelas IX.3”. Karya ilmiah ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan memahami bacaan siswa kelas IX.3 agar menjadi lebih
baik.
Karya
ilmiah ini mengkaji tentang bagaimana kemampuan siswa dalam memahami suatu
bacaan yang diukur dari kesesuaian pemahaman dengan isi bacaan. Dalam
keterampilan bahasa, khususnya membaca keterampilan memahami suatu bacaan
sangat diperlukan. Berdasarkan hasil penilitian awal disimpulkan bahwa
kemampuan siswa IX.3 dalam memahami suatu bacaan masih rendah. Untuk itu
penulis merasa perlu untuk mengkaji permasalahan tersebut.
Dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak,oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Ustadzah
Ikmalita S.pd selaku guru pembimbing
2.
Orang
tua yang memberi motivasi.
3.
Teman
– teman yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini
Penulis
menyadari karya ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun
penulisannya. Oleh karena itu dibuuhkan kritik dan saran demi perbaikan karya
ilmiah ini selanjutnya. Terimakasih
Pangkaln Kerinci, Desember 2014
Penulis
M.Teguh Hardiansyah
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR...........................................................................................
i
DAFTAR ISI.........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................
1
B. Perumusan masalah.................................................................................
1
C.
Tujuan
Penulisan.....................................................................................
1
D.
Manfaat
Penulisan..................................................................................
2
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pengertian Membaca..............................................................................
3
B. Tujuan Membaca....................................................................................
3
C. Keterampilan Membaca..........................................................................
4
D. Jenis - Jenis Membaca.............................................................................
4
E. Kemampuan Membaca...........................................................................
6
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis Data........................................................................................
9
B. Pengujian Hipotesis............................................................................
10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran..................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu bidang garapan pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah SMP NEGERI BERNAS
BINSUS yang memegang peranan penting ialah pengajaran membaca, tanpa memiliki
kemampuan membaca yang memadai sejak dini, siswa akan mengalami kesulitan
belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama tidak saja
pengajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain.
Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan emosional.
Mengingat
pentingnya peran membaca tersebut bagi perkembangan siswa. Dalam membacapun
pasti ada kendala yang dihadapi, misalnya membaca dengan suara keras dan
masalah yang besar lagi adalah bisa membaca tapi tidak dapat memahami isi
bacaan dari suatu bacaan. Hal itu sering terjadi di SMP padahal hal tersebut
dapat mengganggu proses belajar mengajar, karena membaca dan mengetahui isi
bacaan adalah kunci utama dalam proses berlangsungnya proses belajar mengajar.
Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka penulis merasa perlu mengkaji dan membahas mengenai
bagaimana kemampuan siswa dalam membaca dan memahami isi dari suatu bacaan
tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakan kemampuan membaca dan
memahami bacaan siswa kelas IX.3 SMP NEGERI BERNAS BINSUS?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui kemampuan membaca dan memahami bacaan siswa kelas IX.3 SMP NEGERI
BERNAS BINSUS.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya ilmiah ini
adalah untuk memberi informasi kepada pembaca tentang bagaimana cara menghitung
kemampuan dalam membaca. Selain itu siswa yang di uji kemampuan membacanya juga
mengetahui kemampuan dirinya sendiri dan bisa mendapat kan kepuasaan untuk para
peneliti dan orang yang di uji.
BAB II
KERANGKA TEORI
A.
Pengertian Membaca
Farris (1993:304) mendefinisikan
membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan
yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemehaman diperoleh apabila pembaca
mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa
yang terdapat di dalam bacaan.
Syafi’i (1999:7) menyatakan bahwa
membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses
mekanis, berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual, sedangkan proses
psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.
Dalam KBBI (2000:62) membaca
didefinisikan sebagai melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang
dibaca secara lisan atau dalam hati.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas, dapat dirangkum bahwa membaca merupakan proses
pemahaman atau penikmatan terhadap teks bacaan dengan memanfaatkan kemampuan
melihat (mata) yang dimiliki oleh pembaca, sesuai dengan tujuannya yang
dilakukan secara nyaring atau dalam hati.
B.
Tujuan Membaca
Perlu disepakati bahwa membaca harus
mempunyai tujuan. Apabila membaca tidak
bertujuan, maka proses dan kegiatan membaca yang dilakukan tidak
memiliki arti sama sekali. Tujuan membaca dapat ditetapkan secara eksplisit
ataupun implisit. Berdasarkan pengalaman yang dialami, ada beberapa tujuan
membaca yang dapat dikemukakan, di antaranya untuk:
1.
Memahami
aspek kebahasaan (kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana) dalam teks
2.
Memahami
pesan yang ada dalam teks
3.
Mencari
informasi penting dari teks
4.
Mendapatkan
petunjuk melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas
C.
Keterampilan Membaca
Membaca sebagai suatu proses
mencakup semua kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah
pada pencapaian tujuan melalui tahap-tahap tertentu. Hal tersebut berarti bahwa
keterampilan membaca mengandung unsur: (1) suatu proses kegiatan yang
aktif-kreatif, (2) objek dan atau sasaran kegiatan membaca yaitu lambang
tertulis sebagai penuangan gagasan atau IDE
orang lain, dan (3) adanya pemahaman yang bersifat menyeluruh. Dalam
pengertian tersebut, membaca dipandang sebagai suatu kegiatan yang aktif karena
pembaca tidak hanya menerima yang dibacanya saja, Melainkan berproses untuk
memahami, merespon, mengevaluasi, dan menghubungkan berbagai pengetahuan dan
pengalaman yang ada pada dirinya. Jadi dapat dikatakan bahwa keterampilan
membaca adalah keterampilan yang dimiliki seseorang untuk memahami isi wacana
tulis.
D.
Jenis-Jenis Membaca
1. Pengertian
Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu
kegiatan baca yang ditandai dengan keluarnya bunyi bacaan secara lengkap,
dengan menggunakan intonasi baca yang baik, agar isi bacaan tersebut dapat
didengar, dimengerti, dan dipahami. baik oleh si pembaca maupun oleh si
pendengar (penyimak).
Jadi jelaslah bahwa membaca nyaring
merupakan kegiatan pembaca bersama-sama dengan orang lain dalam menangkap makna
sebuah bacaan (tulisan). Pembaca nyaring yang baik haruslah memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
a)
Terampil
menafsirkan lambang-lambang yang tertulis, sehingga cepat menghidupkan makna
dari tulisan yang dibacakannnya .
b)
Mempunyai
kemampuan yang tinggi dalam mengerti dan memahami makna serta perasaan yang
terkandung dalam tulisan yang dibacanya;
c)
Memiliki
kecepatan pandang yang tinggi serta arah pandangan yang luas, karena dia harus
melihat pada bahan bacaan dan memelihara kontak mata dengan orang lain yang
bertindak sebagai si pendengar (penyimak) .
d)
Mampu
mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat, supaya jelas maknanya bagi si
pendengar (penyimak).
2. Pengertian
Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan
baca yang ditandai dengan tidak terdengarnya bunyi atau ujaran dari si pembaca.
Membaca dalam hati merupakan suatu keterampilan membaca yang sebenarnya, yang
meliputi keterampilan komunikasi tulisan, keterampilan mengubah wujud tulisan
menjadi wujud makna, keterampilan menangkap pokok-pokok pikiran dari bahan
bacaan dan keterampilan mengerti serta memahami segala yang tersirat dalam
bahan bacaan. Dengan kata lain, membaca dalam hati lebih ditujukan untuk
menggali, mengerti, dan memahami makna atau arti, baik yang tersurat maupun
yang tersirat dalam bacaan tersebut.
Ditinjau dari segi tujuan akhir
dalam aktivitas membaca, membaca dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu:
membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca IDE .
a)
Membaca
Pemahaman
Membaca pemahaman adalah membaca
bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam,
sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu selesai
dibaca.
Tujuan
akhir dari membaca pemahaman ini adalah terciptanya suatu pengertian dan
pemahaman pada diri pembicara tentang segala sesuatu (informasi), baik yang
tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.
b)
Membaca
Kritis
Membaca kritis adalah suatu kegiatan
membaca yang tidak terbatas hanya untuk mengerti dan memahami apa yang
dikemukakan oleh penulis, melainkan sampai kepada pertanyaan mengapa hal itu
dikemukakan, bagaimana hal itu bisa terjadi, serta akibat apa yang dapat
ditimbulkannya. Jadi, membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang dilakukan
secara bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, dan analitis.
c)
Membaca
IDE
Membaca ide merupakan jenis kegiatan
mera-aca yang bertujuan mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang
terdapat pada bacaan.
Pembaca
ide akan dapat mencari, menemukan, erta mendapatkan keuntungan dari ide-ide
yang terkandung dalam bahan bacaan, jika ia mampu dan benar-benar terampil
menangkap ide-ide yang terkandung di dalam bahan bacaan tersebut.
E.
Kemampuan Membaca
Pada umumnya orang yang belum pernah
mendapat latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari
kemampuannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca
seseorang, antara lain :
1.
Kebiasaan
lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir untuk melafalkan,
menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari atau benda untuk
menunjuk kata-kata yang dibacanya.
2.
Tidak
agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan.
3.
Persepsinya
kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa yang dibacanya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
kecepatan baca seseorang terhambat, antara lain :
1.
Vokalisasi,
yaitu membaca sambil bersuara atau mengucapkan kata demi kata yang dibacanya.
2.
Gerakan
bibir pada waktu membaca baik bersuara mauapun tak bersuara.
3.
Gerakan
kepala mengikuti kata-kata yang dibacanya.
4.
Menunjuk
(dengan jari atau alat lain) kata-kata yang dibaca pada waktu membaca.
5.
Regresi,
yaitu gerakan mata melihat kembali beberapa kata yang telah dibacanya.
6.
Subvokalisasi,
yaitu melafalkan apa yang dibacanya dalam hati atau pikiran.
Kecepatan baca bergantung pada
kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci
sebagai berikut :
a)
Membaca
secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya
digunakan untuk
·
mengenal
bahan-bahan yang akan dibaca
·
mencari
jawaban atas pertanyaan tertentu
·
mendapat
struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari
bacaan
b)
Membaca
dengan kecepatan tingngi (500 – 800 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya
digunakan untuk
·
membaca
bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
·
membaca
novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
c)
Membaca
secara cepat (350 – 500 kpm)
Biasanya digunakan untuk
·
membaca
bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi lain yang bersifat informatif.
·
Membaca
fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi
akhir cerita.
d) Membaca dengan kecepatan rata-rata
(250 – 350 kpm)
Biasanya digunakan untuk
·
membaca
fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
·
Membaca
nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau
membuat evaluasi IDE penulis.
e)
Membaca
lambat (100 – 125 kpm)
Biasanya digunakan untuk :
·
Mempelajari
bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
·
Menguasai
bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
·
Membuat
analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
·
Memecahkan
persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional (petunjuk).
Membaca pemahaman berkaitan erat dengan
usaha memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca
pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca ntuk mengerti ide pokok,
detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan
kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Usaha efektif untuk memahami dan
mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan
a)
Mengorganisasikan
bahan yang dibacanya dalam kaitan yang mudah dipahami.
b)
Mengaitkan
fakta yang satu dengana fakta yang lain atau menghubungkannya dengan fakta dan
konteks.
Tingkat pemahaman dalam membaca
berkaitan pula dengan sistem membaca yang dipakainya. Umumnya orang cendenrung
langsung membaca teks tanpa mempersiapkan prakondisi sehingga pembacaaan
terssebut menjadi efektif.
Ada
beberapa sistem membaca, antara lain
1.
SQ3R :
survey-question-read-recite-review
2.
SQ4R :
survey-question-read-recite-rite-review
3.
POINT :
purpose-overview-interpret-note-test
4.
OK4R : overview-key
ideas-read-summarize-test
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Analisis Data
Sebagaimana disebutkan dalam tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan efektif membaca kelas IX.3
SMP NEGERI BERNAS BINSUS. Maka untuk memperoleh data dalam penelitian ini
digunakan teks dengan kriteria penilaian adalah :
a)
Waktu
yang dibutuhkan dalam membaca
b)
Pemahaman
isi bacaan
c)
KEM
(KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA SISWA)
Berdasarkan tes yang dilakukan. Diperoleh
data sebagaimana dalam tabel-tabel berikut :
ASPEK
PENILAIAN
|
|||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Jumlah kata
(KB)
|
JUMLAH WAKTU YANG DI BUTUHKAN
|
PEMAHAMAN ISI
|
KEMAMPUAN MEMBACA
|
1.
|
M. Dzuhadaffa.i
|
478
|
136 detik
|
50
|
217 kpm
|
2.
|
M. Febri Pranata
|
478
|
113 detik
|
60
|
153 kpm
|
3.
|
Yuliani Latifah
|
478
|
138 detik
|
90
|
187 kpm
|
4.
|
M. Ismi Ihsan
|
478
|
104 detik
|
70
|
193 kpm
|
5.
|
Intan Ervan F
|
478
|
151 detik
|
50
|
95 kpm
|
6.
|
M. Afdil
|
478
|
151 detik
|
50
|
95 kpm
|
7.
|
Annisa Luthfiah
|
478
|
105 detik
|
80
|
220 kpm
|
8.
|
Corry Justica F
|
478
|
106 detik
|
60
|
163 kpm
|
9.
|
Ariza Ulfa
|
478
|
106 detik
|
80
|
217 kpm
|
10.
|
Nur Islami
|
478
|
103 detik
|
80
|
224 kpm
|
Jumlah
|
1764
|
||||
Rata-Rata
|
176,4
|
||||
Dari tabel di atas dapat diketahui
nilai kemampuan membaca dengan menggunakan rumus
Keterangan:
KM : kemampuan membaca
KB : jumlah kata dalam wacana
SM : jumlah second / detik dalam membaca
PI : pemahaman isi
KPM : kata per menit
B.
Pengujian Hipotesis
Dari analisa data yang diperoleh
siswa dari hasil tes membaca efektif adalah 175kpm. Apabila disesuaikan dengan
kategori yang ditetapkan yaitu :
1.
Nilai
261-275 (Sangat Tinggi)
2.
Nilai
250-260 (tinggi)
3.
Nilai
200-175 (Sedang)
4.
Nilai
150-100 (Rendah)
Dengan demikian nilai yang diperoleh
176,4 kpm berada antara 200-175 kpm maka dapat disebutkan bahwa tingkat
kemampuan membaca efektif kelas IX.3 SMP NEGERI BERNAS BINSUS tahun
pembelajaran 2014/2015 adalah sedang.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi melalui
perolehan data observasi lapangan pada tanggal 22 Januari 2015 mengenai
Kemampuan Efektif Membaca (KEM) kelas IX SMP NEGERI BERNAS BINSUS, kesimpulan
dari penelitian ini adalah kemampuan efektif membaca siswa/siswi kelas kelas IX
SMP NEGERI BERNAS BINSUS dinyatakan sedang, dengan rata rata kemampuan membaca
efektifnya 176,4 Kata Per Menit (KPM).
Hal
ini disebabkan kurangnya keseriusan siswa menanggapi penelitian ini dan masih
banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa saat proses membaca
efektif berlangsung, seperti :
(a)
Vokalisasi atau berguman ketika membaca,
(b)
Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara ,
(c)
Kepala bergerak mengikuti tulisan yang dibaca,
(d)
Jari tangan selalu menunjuk tulisan yang sedang kita baca,
(e)
Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
(f) Tidak berkosentrasi .
B.
Saran
1.
Sebaiknya
para pelajar kelas X harus rajin-rajin membaca , agar dapat menambah
pengetahuan .
2.
Sebaiknya
para pelajar kelas X meningkatkan kecepatan membaca secara mandiri agar
tercapai membaca efektif 250 kata per menit .
3.
Sebaiknya
dengan membaca cepat para pelajar dapat menentukan ide-ide pokok dan dapat
menyimpulkan isi bacaan .
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 1997. Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia Lengkap EYD dan Pengetahuan Umum.
Surabaya : Apollo.
Harjasujana, Akhmad Slamet dan Yeti
Mulyati. 1997. Membaca 2. Jakarta: Depdiknas.
http://almuqontirin.blogspot.com/2013/04/makalah-peningkatan-kemampuan-membaca.html
http://oziejakbah.blogspot.com/2013/09/karya-ilmiah-peningkatan-kemampuan.html
http://rentaicha07.blogspot.com/2012/08/contoh-karya-tulis_13.html
http://www.slideshare.net/cynthiacrline/karya-ilmiah-bahasa-indonesia-membaca-cepat
Manulang. 2004. Pedoman Teknis
Menulis Skripsi. Andi : Yogyakarta
Soedarso. 2004. Speed Reading Sistem
Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suryanto, Alex dan Agus Haryanta.
2007. Panduan Belajar dan Sastra Indonesia. Tangerang: PT Gelora Aksara Pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar