Kamis, 02 Oktober 2014

Sekolah pada masa pemerintahan Kolonial Belanda

Di jaman kolonialisme Belanda di Indonesia, ada beberapa sekolah  di Indonesia pada jaman itu, kakek - buyut Jawara malah sempat juga sekolah  disalah satu sekolah yang ada dibawah ini :

HIS (Hollandsch Inlandsch School)

 Siswa HIS

  1. HIS (Hollandsch Inlandsch School), Sekolah ini menggonakan sistem dan metode seperti sekolah di  Belanda. Diselenggarakan terbatas untuk anak-anak golongan atas pada masa pemerintahan    kolonial Belanda di Indonesia. Sekolah ini pertama kali didirikan pada tahun 1914. Tingkat    pendidikan yang diberikan kira - kira setara dengan ELS (Europesche Lagere School).


HBS
Siswa HBS
2. HBS (Hogere Burger School) adalah sekolah lanjutan tinggi pertama untuk warga negara    pribumi dengan lama belajar 5 tahun. AMS (Algemeen Metddelbare School) mirip HBS,    setingkat SLTA/SMA.


3. Sekolah Bumi Putera (Inlandsch School) dengan bahasa pengantar belajarnya adalah bahasa    daerah  dan lama study selama 5 tahun.



 Volksch School
4. Sekolah Desa (Volksch School) dengan bahasa pengantar belajar bahasa daerah.  Didirikan pada     tahun 1907. Lama belajar 3 tahun. Kelanjutan sekolah desa ini baru muncul pada tahun 1915     dengan lama belajar dua tahun. Volkschool diperuntukkan bagi anak-anak pribumi yang tinggal di     desa-desa. Pendirian sekolah ini didasarkan tuntutan kepentingan pembangunan perekonomian     negara secara ekstensif, Belanda terpaksa memberikan kesempatan pendidikan kepada lapisan     bawah penduduk pribumi.

Vervolksch School

5. Sekolah lanjutan setelah sekolah desa (Vervolksch School) belajar dengan bahasa pengantarnya     bahasa daerah dan masa belajar selama 2 tahun.



6. Sekolah Peralihan (Schakel School) yaitu sekolah lanjutan untuk sekolah desa dengan lama belajar     5 tahun dan berbahasa belanda dalam kegiatan belajar mengajar.  Lulusannya dipersamakam     dengan lulusan HIS.


7. MULO Sekolah lanjutan tingkat pertama (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) berarti "Pendidikan    Dasar Lebih Luas" setara dengan SMP/SLTP dimasa kini. Menggunakan Bahasa Belanda sebagai      bahasa pengantar. Akhir tahun 30-an, sekolah-sekolah MULO sudah ada hampir di setiap ibu    kota kabupaten di Jawa. Hanya beberapa kabupaten di luar Jawa yang mempunyai MULO.

8. Stovia (School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen) yang sering disebut juga sebagai Sekolah     Dokter pribumi di Jawa dengan masa belajar selama 7 tahun sebagai lanjutan MULO. Sekolah     untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia-Belanda. Saat ini sekolah     ini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar